Cara Memulai Peternakan Ayam Agar Untung Banyak

Ternak Ayam Merupakan Usaha Yang Menguntungkan

Produksi masal daging ayam telah dimulai semenjak pertengahan abad 20 dan terus naik secara signifikan pada awal abad ke-21. Positifnya, permintaan terhadap daging ayam akan terus meningkat seiring meningkatnya angka konsumsi. Tidak hanya sebagai salah satu makanan pokok dalam rumah tangga, tapi bisa terlihat dari banyaknya gerai-gerai ayam siap saji yang kian menjamur.

Apakah Peternakan Ayam Dijamin Profitable?

Berdasarkan fakta di atas, peternakan sebagai salah satu dari lima subsektor pertanian mulai mengambil peran, tidak hanya sebagai penyedia ayam beserta telurnya namun juga sebagai ‘ladang uang’ oleh pemiliknya. Sayangnya, usaha peternakan ayam akan dinilai profitable (berhasil) apabila dikelola dengan baik, mulai dari mengelola produksi ayam, sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya, keuangan, hingga pemasaran.

Salah satu bisnis peternakan ayam yang dianggap cukup menjanjikan secara ekonomi adalah peternakan ayam pedaging; yakni ayam betina muda atau ayam jantan yang berusia di bawah 8 minggu. Ayam pedaging dijual dalam kondisi berat bobot badan tertentu, pertumbuhan baik dan cepat, serta dada dengan timbunan daging berserat lunak dan berkualitas.

Terdapat tiga hal utama yang harus diperhatikan oleh para peternak agar menghasilkan ayam pedaging berkualitas.

  1. Makanan
    • Memberi makanan untuk ayam pedaging membutuhkan ilmu khusus agar menghasilkan produksi daging padat dan lunak. Selain itu, perlu diperhatikan asupan lain penunjang kualitas telur, kulit, dan bulu ayam. Beberapa obat-obatan digunakan untuk merangsang nafsu makan, mengendalikan bakteri berbahaya, dan penyakit.
  2. Lingkungan
    • Lingkungan harus dikontrol sedemikian rupa baik dari segi suhu dan lokasi kandang ayam. Karena hal ini berkaitan dengan mekanisme pemberian makan, pertumbuhan ayam, dan pembersihan.
  3. Penyakit
    • Ayam sebagai unggas cukup rentan terhadap sejumlah penyakit yang rentan berpindah-pindah dan menyerang manusia hingga menyebar dari satu daerah ke daerah lain. Sehingga pencegahan terhadap penyakit bisa dilakukan dengan sanitasi lingkungan, pemberian vitamin, hingga konsultasi periodik dari dokter hewan.

Memulai Bisnis Peternakan Ayam Bagi Pemula

Sebelum memulai peternakan ayam, perlu diketahui terlebih dahulu jenis-jenis ayam yang umum dijadikan lahan bisnis. Ada peternakan ayam broiler (pedaging) seperti yang sudah di bahas pada poin di atas dengan tujuan utamanya menghasilkan daging. Kedua ada peternakan pullet yang menghasilkan ayam betina berusia kurang dari satu tahun dan mengirimkannya ke peternakan ayam broiler.

Pada dasarnya, peternakan pullet adalah langkah utama bagi peternakan ayam broiler untuk memulai bisnisnya. Ketiga ada peternakan yang fokus pada produksi telur. Ayam di peternakan ini dibudidayakan dari usia satu hari hingga mereka siap bertelur; di usia 18 minggu.

Sebelum memulai peternakan ayam, modal tetap harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Modal awal ini mencakup biaya kandang ayam, tempat minum ayam, tempat makan ayam, dan lampu penerang untuk di kandang. Sedangkan modal tidak tetap alias dapat berubah sewaktu-waktu meliputi ayam yang siap diternakkan, konsentrat, pekerja, biaya listrik, serta obat-obatan dan vitamin.

14 hari pertama semenjak peternakan ayam dimulai adalah masa-masa butuh perhatian ekstra. Fase ini disebut rentan sehingga pastikan suhu udara stabil dan penerangan aman untuk ayam. Vaksinasi pada ayam diberikan sebanyak tiga kali; pada hari ketujuh, keempat belas, dan kedua puluh satu.

Ayam Kampung VS Ayam Broiler, Mana yang Lebih Untung?

Di Indonesia sendiri ada dua jenis ayam yang paling sering dikonsumsi masyarakat; ayam broiler dan ayam kampung.

Dari segi kandungan nutrisi berupa protein dan serta, ayam kampung memang lebih tinggi dan paling aman jika digunakan sebaga menu diet dan menu MPASI, tetapi dijual dengan harga yang lebih mahal. Sedangkan ayam broiler lebih menguntungkan dari segi jumlah produksi karena dapat dipanen dalam waktu relatif lebih singkat yakni satu atau dua bulan. Ayam kampung membutuhkan waktu lebih lama sekitar lima bulan dengan cara perawatan yang lebih sulit.

Nah, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peternakan ayam masih menjadi usaha yang profitable selama dijalankan dengan baik. Terlebih dengan alasan konsumsi masyarakat terhadap ayam sangat tinggi. Baik ayam kampung maupun ayam broiler, yang pasti keduanya harus jelas dari segi target pasar.

Exit mobile version